Sektor batu bara dan mineral Indonesia berhasil mencatat pendapatan signifikan mencapai Rp140,5 triliun. Angka ini menunjukkan peran strategis sektor pertambangan dalam menopang perekonomian nasional, terutama sebagai penyumbang devisa dan pendapatan negara. Pemerintah, melalui pernyataan Mukhtarudin, menegaskan pentingnya hilirisasi sebagai langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah dan mencapai target pertumbuhan ekonomi hingga 8%.
Di sisi lain, industri batu bara masih dihadapkan pada tantangan serius terkait tata kelola. Penetapan mantan pejabat Kementerian ESDM, Sunindyo Suryo Herdadi, sebagai tersangka korupsi tambang batu bara menjadi sorotan publik. Kasus ini mencoreng citra sektor pertambangan dan menandakan adanya kelemahan dalam pengawasan serta integritas di tingkat birokrasi.
Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun sektor batu bara memiliki potensi ekonomi besar, keberlanjutan dan keberhasilannya sangat bergantung pada tata kelola yang bersih, transparan, dan akuntabel. Upaya hilirisasi perlu diiringi dengan pembenahan sistem pengawasan serta penegakan hukum yang tegas untuk memastikan manfaat sektor ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat dan negara.